Jumat, 05 April 2013

Pengantar Ekonomi Pertanian (Strategi Pemasaran Kelapa)


TUGAS PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN
STRATEGI PEMASARAN KELAPA



NAMA: MARIANUS O M RIWU
NIM:1204061015
JURUSAN:AGROTEKNOLOGI 1
FAKULAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2012


BAB 1
 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembangunan pertanian  diarahkan  untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta mengisi dan memperluas pasar, baik pasar tradisional, nasional, dan internasional. Hal ini akan tercapai jika mampu mewujudkan pertanian yang maju, efisien dan tangguh sehingg mampu meningkatkan dan menganekaragamkan hasil, meningkatkan mutu dan derajad produksi pengolahan, serta menunjang pembangunan wilayah pertanian.
pembangunan pertanian merupakan salah satu sektor pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan produksi(output), penganekaragaman hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan industri dalam negeri, peningkatan pendapatan serta taraf hidup petani. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan sektor pertanian di Indonesia tidak hanya berfokus pada salah satu sektor atau komoditi saja, melainkan diarahkan untuk semua sektor yang memberikan kontribusi pada pendapatan petani dan pendapatan perkapita suatu wilayah.
Pembangunan sektor pertanian merupakan pembangunan yang lebih diarahkan pada sektor tanaman perkebunan, kehutanan, dan perikanan dalam arti luas. Pembangunan pertanian lebih ditujukan pada tanaman perkebunan dalam arti yang sempit karena masyrakat Indonesia pada umumnya dan NTT khususnya adalah petani yang mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan berkebun. Selain itu, tanaman perkebunan juga menunjang pendapatan perkapita suatu wilayah dalam konteks pembangunan nasional.
Tanaman perkebunan merupakan tanaman yang didapati lahan kering yang diusahakan oleh petani guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tanaman perkebunan ini meliputi tanaman kelapa, coklat, kopi, dan lain sebagainya. tanaman ini mudah didapati di berbagai daerah di Indonesia, khususnya NTT. Kelapa contohnya terdapat di semua Pulau di NTT, tetapi lebih banyak di konsumsi dalam bahan mentah seperti kopra untuk kelapa yang sudah tua, dan sebagai bahan hidangan untuk kelapa yang masih muda.
Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan tanaman perebunan atau industri berupa pohom batang lurus dari famili palmae. Tanaman kelapa dijuluki pohon kehidupan, karena setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan seperti sabut, buah, air, batang, daun, dan nira. Kelapa tumbu baik pada daerah dengan curah hujan antara 1300-2300 mm/tahun, bahkan sampai 3800 mm atau lebih, sepanjang tanah memunyai drainase yang baik. Tenaman kelapa tumbuh pada pada berbagaii jenis tanah seperti berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu. Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar, pada lahan yan tingkat keiringannya tinggi harus dibuat teras untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi, mempertahakan kesuburan tanah dan memperbaiki tanah yang mengalami erosi.
Kelapa adalah tanaman serba guna, tanaman kelapa juga sangat penting karena tanaman ini sangat bermanfaat dalam keiupan sehari-hari dan menjadi salah satu kooditi andalan usahatani rakyat serta merupakan komoditi ekspor. Dari pohon kelapa dapat diperoleh bahan makanan, bahan industri, bahan bangunan dan lain-lain. Disamping itu tanaman kelapa juga merupakan tanaman sosial mengingat tanaman ini dibudidayakan oleh puluha juta petani. Bagian-bagian tanaman kelapa yang dapat dimanfaatkan antara lain bah kelapa yang terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit, daging buah, dan air kelapa.

Dalam pemasaran kelapa, untuk melayani pasar petani kelapa pada dasarnya sudah menerapkan strategi pemasaran baik yang menyangkut strategi produk, strategi harga, strategi promosi, dan strategi produksi. Strategi produk yang dimaksudkan adalah pengelolaan mengenai produk itu snediri termasuk perencanaan dan pegbangan produk yang baik untuk dipasarkan oleh suatu perusahaan. Strategi harga adalah menyengkut kebijaksanaan harga, dalam pengertian bagaimana suatu perusahaan menetukan harga dari hasil produknya, kemudian menetukan potongn harga, ebayaran ongkos kirim dan hal-hal yang berhubungan dengan harga produk yang bersangkutan. Strtegi promosi menyankut komponen-komponen yang digunakan untuk memperkenalkan, menunjukkan keunggulan produk, sehingga produk yang bersangkutan pat diterima di pasar.
Sejauh ini belum diketahui bagaiman petani melaksanakan kegiatan-kegiatan dari masing-masig strategi pemasaran, bagaimana strtegi pemasaran dilakuan, bagaimna saluran pemasaran yang dilakukan petani, berapa keuntungan yang diperoleh, dan apakah yang dilakukan petani sudah efisien. Oleh karena itu, perlu untuk melakukan penelitian mengenai strategi pemasaran kelapa.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaiman strategi pemasaran kelapa di provinsi NTT?
2. Bagaimana saluran pemasaran kelapa di provinsi NTT?
3. Berapa besar keuntungan yang diperoleh petani kelapa di provinsi NTT?
4. Berapa besar efisiensi pemasaran yang diterima oleh petai kelapa?

1.3 Tujuan dan Kegunaan
Untuk mengetahui strategi pemasaran kelapa di provinsi NTT,
1. Untuk mengetahui saluran pemasaran kelapa di provinsi NTT,
2. Untuk mengetahui keuntungan relatif yang dipeoleh petani kelapa,
3. Untuk mengetahui efisiensi pemasaran yang diterima oleh petani.



















BAB 2
PEMBAHASAN

2.2 Gambaran umum tanaman kelapa

Kelapa (Cocos nucifera L) adalah serbaguna yang seluruh bagian tanaman ini bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hasil kelapa yang diperdagangkan sejak zaman dahulu adalah minyak kelapa. Kelapa memiliki fariasi genetik yang besar dan secara umum pembiakan dilaksanakan secara generatif, ciri-ciri tanaman kelapa:

2.2.1 Akar
Pohon kelapa tidak memiliki akar tunggang. Tetapi akar serabutnya lebat sekali, mencapai 4000 – 7000 helai pada pohon yang telah dewasa. Anyak sedikitnya perakaran tergantung pada keadaan pertumuhan tanaman dan kesuburan tanah. Sebagian akar serabut tumbuh mendatar dekat permukaan tanah, kadang-kadang mencapai 10-15 meter, tetapi tidak mampu menembus lapisan yang keras dari permukaan akar tumbuh juga hara yang dibutuhkanoleh tanaman.

2.2.2 Batang
Pohon kelapa hanya mempunyai satu titik tumbuh terletak pada ujung dari batang, sehingga tumbuhnya batang selal mengarah ke atas dan tidak bercabang. Pohon kelapa tidak berkambium, sehingga tidak memiliki pertumbuhan sekunder. Tinggi pohom dapat mencapai 30 meter, tergantung varietasnya, kegunaan dari batang kelapa yaitu bahan bangunan

2.2.3 Daun
Pada biji yang baru tumbuh, mula-mula erbentuk 4 – 6 helai daun tersusun satu membulat yang lain sehingga merupakan selubung dan runcing sebelah ujungnya. Kemudian daun-daun lainnya menyusul terbentuk berturut-turut, ukuranya bertambah besar. Pankal-pangkal daun membungkus bagian pangkal batang, membentuk pangkal palsu. Daun-daun tadi berangsur-angsur bertambah menyirip, dimulai dari sebelah pangkal helai daun menuju ke ujung.
Bagian-bagian daun adalah:
a. Tangkai atau pelepah daun, yang bagian pangkalnya melebar
b. Tulang atau poros dan helai daun yang meyirip berjumlah 100 – 130 lembar.
Jumlah daun yang berbentuk dan gugr setiap tahun jumlahnya sama, sekitar 12-15 lembar. Kegunaan daun kelapa yang masih muda yaitu sebagai hiasan. Di tengah daunnya terdapat lidi yang dapat digunakan sebagai sapu.

2.2.4 Bunga
Apabila pohon kelapa telah mencapai tingkat umur tertentu (untuk kelapa dalam ukuran 4 -5 tahun), karangan bunga berturut-turut tubuh keluar dari ketiak daun. Karangan bunga kelapa disebut wayang atau manggar. Kelapa adalah tanaman berumah satu. Jumlah bunga jantan banyak sekali, pada setiap cabang terdapat kurang lebih 200 bunga, sehingga pada tiap manggar terdapat sekitar 8000 – 10000 bunga kuntum bunga jantan. Sedangkan jumlah bunga betinya hanya 20 – 50 buah, malahan pada pohon-pohon yang masih muda seringkali belum terdapat bunga betina.
Bagian-bagian bunga jantan adalah; tiga helai kelopak bunga beruuran 3-5 mm, tiga helai daun mahkota berukuran seitar 15 mm, enam helai benang sari, satu putik dengan kepala putih bersirip tiga lembar. Bunga betina berukuran lebih besar sekitar 3 cm. Kelopak bunga teal dan lebar membungkus hampir seluruh bagian-bagian lainnya. Penyerbukan bunga berlangsung dengan perantaran serangga tidak karena angin.

2.2.5 buah
Tiga sampai empat minggu setelah manggar terbuka buah betina telah dibuahi dan mulai tumbuh menjadi buah. Pertumbuhan buah melalui tiga fase yaitu:
1. Fase pertama berlangsung selama 4-6 bulan. Pada fase ini bagian tempurung dan sabut hanya membesar dan masih lunak. Lubang embrio juga ikut membesar dan berisi penuh air.
2. Fase kedua berlangsung selama 2 – 3 bulan. Pada fase ini bagian tempurung berangsur-angsur tebal, tetapi belum keras tebal.
3. Fase ketiga, pada fase putih lembaga atau endosperm sedang dalam penyusunan.penyususnan dimulai dari pangkal buah berangsur-angsur menuju ke ujung. Pada bagian pangkal mulai tampak terbentuknya lembaga, warna tempurung berubah dari putih menjadi cokelat kehitaman dan bertambah keras.
Buah kelapa dapat dimanfaatkan seagai aneka hidanagan untuk keluarga.

2.2.6 Syarat Tumbuh
a. Ikilim
Kelapa dapat tumbuh di daerah tropis dan tumbuh baik pada ikim panas yang lembab. Meskipun kelapa dapat tumuh pada keadaaan iklim yang luas cakupannya. Untuk pertumbuhan yang optimal dan tercapainya produktivitas yang baik kelapa menghendaki peersyaratan lingkngan tertentu, menyangkut elevasi, suhu curah hujan, sinar matahari.
b. Tanah
Tanah yang ideal untuk penanaman kelapa adalah tanah berpasir , berabu gunung, dan tanah berliat. dengan pH tanah 5,2 hingga 8 dan mempunyai struktur remah sehingga perakaran dapat berkembang dengan baik.
c. cahaya
Sinar matahari banyak minimal 120 jam perbulan , jika kurang dari itu produksi buah akan rendah.
d. suhu
Suhu yang paling cocok adalah 27ºC dengan variasi rata-rata 5-7 º C, suhu kurang dari 20º C tanaman kurang produktif.
e. Curah Hujan
Curah hujan yang baik 1300-2300 mm/th. Kekeringan panjang menyebabkan produksi berkurang 50% , sedangkan kelembapan tinggi menyebabkan serangan penyakit jamur.Angin yang terlalu kencang terkadang merugikan tanaman yang terlalu tinggi, terutama varietas dalam.


2.3 Lembaga Pemasaran
Dalam pemasaran komoditi pertanian terdapat pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat secara langsung dan tidak langsung, dengan cara melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran.Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran adalah bervariasi, yang disebabkan oleh bervariasinya komoditi-komoditi pertanian yang dipasarkan baik dari kualitas dan harga. Setiap komoditi memerlukan penanganan yang berbeda. Untuk menganalisis permasalahan-permasalahan dalam pemasaran komoditi pertanian yang kompleksitas, dibutuhkan kombinasi pendekatan studi pasar, seperti:
 pendekatan komoditi (commodity approach), dilakukan dengan menetapkan komoditi yang diteliti dan diikuti aliran komoditi dari produsen sampai kepada konsumen akhir.
 Pendekatan lembaga (institusional approach), akan menelan lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses transfer komoditi dari produsen sampai ke konsumen akhir
 Pendekatan fungsional (functional approach), akan mempelajari fungsi-fungsi yang dilakukan lembaga-lembaga pemasaran atas komoditi pertanian, sehingga nilai guna komoditi pertanian tersebut mengalami peningkatan.
 Pendekatan teori ekonomi, pendekatan ini akan menjelaskan permasalahan pemasaran pertanian dalam teori ekonomi, seperti pemabahasan terhadap konsep-konsep penawaran, permintaan, pegeseran penawaran dan permintaan, jumlah keseimbangan, harga keseimbangan, elastisitas, dan struktur pasar komoditi (persaingan sempurna, oligopoli, atau monopoli).
2.4 Lembaga-Lembaga Pemasaran
Defenisi: Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen ke konsumen akhir, serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Lembaga pemasaran muncul karena adanya keinginan konsumen untuk memperoleh komoditi yang sesuai dengan waktu (time utility), tempat (place utility), dan bentuk (form utility).
2.5 Tugas lembaga pemasaran:
Lembaga pemasaran bertugas untuk menjalankan fungsi-fungsi pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen semaksimal mungkin. Imbalan yang diterima lembaga pemasaran dari pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran adalah margin pemasaran (yang terdiri dari biaya pemasaran dan keuntungan). Bahagian balas jasa bagi lembaga pemasaran adalah keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pemasaran.
Golongan lembaga pemasaran:
1. menurut penguasaannya terhadap komoditi yang diperjual belikan, lembaga pemasaran dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu:
- lembaga yang tidak memiliki komoditi, tetapi menguasai komoditi, seperti agen dan perantara, makelar (broker, selling broker, dan buying broker)
- lembaga yang memiliki dan menguasai komoditi-komoditi yang dipasarkan, seperti: pedagang pengumpul, tengkulak, eksportir, dan importir.
- lembaga pemasaran yang tidak memiliki dan menguasai komoditi yang dipasarkan, seperti perusahaan-perusahaan yang menyediakan fasilitas transportasi, auransi pemsaran, dan perusahaan yang menentukan kualitas produk pertanian (surveyor).

2. berdasarkan keterlibatan dalam proses pemasaran, yaitu:
a. Tengkulak, yaitu lembaga pemasaran yang secara langsung berhubungan
Ø dengan petani. Tengkulak melakukan transaksi dengan petani baik secara tunai, ijon maupun kontrak pembelian.
 b.Pedagang pengumpul, yaitu lembaga pemasaran yang menjual komoditi yang dibeli dari beberapa tengkulak dari petani. Peranan pedagang pengumpul adalah mengumpulkan komoditi yang dibeli tengkulak dari petani-petani, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemasaran seperti pengangkutan.
 c.Pedagang besar, untuk lebih meningkatkan pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran maka jumlah komoditi yang ada pada pedagang pengumpul perlu dikonsentrasikan lagi oleh lembaga pemasaran yang disebut pedagang besar. Pedagang besar juga melaksanakan fungsi distribusi komoditi kepada agen dan pedagang pengecer.
 d.Agen Penjual, bertugas dalam proses distribusi komoditi yang dipasarkan, dengan membeli komoditi dari pedagang besar dalam jumlah besar dengan harga yang realtif lebih murah.
 e.Pengecer (retailers), merupakan lembaga pemasaran yang berhadapan langsung dengan konsumen. Pengecer merupakan ujung tombak dari suatu proses produksi yang bersifat komersil. Artinya kelanjutan proses produksi yang dilakukan oleh produsen dan lemabaga-lembaga pemasaran sangat tergantung dengan aktivitas pengecer dalam menjual produk ke konsumen. Oleh sebab itu tidak jarang suatu perusahaan menguasai proses produksi sampai ke pengecer.

Seluruh lembaga-lembaga pemasaran tersebut dalam proses penyampaian produk dari Fungsi-Fungsi Lembaga Pemasaran

2.6 Fungsi Lembaga Pemasaran
1. Pengecer (Retailer)
Fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan adalah:
• mengkombinasikan beberapa jenis barang tertentu
• melaksanakan jasa-jasa eceran untuk barang tersebut
• menempatkan diri sebagai sumber barang-barang bagi konsumen
• menciptakan keseimbangan antara harga dan kualitas barang yang diperdagangkan
• menyediakan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen
• melaksanakan tindakan-tindakan dalam persaingan
2. Pedagang besar (wholesaler)
Menurut fungsi yang dilakukan pedagang besar dapat digolongkan menjadi:
a. pedagang besar dengan fungsi penuh (full function wholesaler), yaitu: pedagang besar yang melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran secara keseluruhan, mulai dari: fungsi pembelian – penjualan – pengangkutan – penyimpanan – fungsi keuangan – fungsi pengambilan resiko, dll. Dalam menjalankan aktivitasnya pedagang besar dalam ketegori ini biasanya selalu menjaga persediaan yang cukup dan lengkap, menggunakan beberapa penjual (salesman), dan melakukan hubungan-hubungan secara teratur dengan pengecer.
b. Pedangan besar dengan fungsi terbatas (limited function wholesaler), yaitu: pedagang besar yang hanya menjalankan fungsi atau jasa yang terbatas. Dasar pertimbangan meninggalkan fungsi lain adalah untuk efisiensi dan mengurangi resiko dalam pemsaran. Dalam hal ini fungsi-fungsi tersebut terbagi pada produsen, dan pedagangn pengecer.
3. Agen Penunjang (Facilitating Agent)
Agen merupakan salah satu perantara yang penting dalam saluran distribusi, karena dapat membantu dalam pelaksanaan fungsi pemasaran secara baik dan lebih efisien, karena agen membantu pedagang dalam memindahkan produk.
Agen penunjang dapat dikategorikan berdsarkan fungsi yang dilakuan, yaitu:
a. agen pembelian dan penjualan (purchasing and sales agent), yaitu: lembaga pemasaran yang bekerja atas kontrak tertentu untuk melakukan pembelian barang, dengan menerima sejumlah komisi atas penggunaan jasa pembelian, tidak berhak atas barang yang dibeli atau dijual, dan tidak dapat bertindak menyaingi pedagang yang pengontrak.
b. agen pengangkutan, terdiri dari dua kategori, yaitu: 1) bulk transportation agencies (agen pengangkut borongan), dan 2) specialty shippers (agen pengangkutan khusus).
c. agen penyimpanan (storage agent), terdiri dari: 1) pedagang komisi, 2) gudang umum (public warehouse)
d. franchise, yaitu: seorang penjual memberikan hak kepada seorang pembeli untuk memasarkan barang-barangnya, tetapi pembeli harus bersedia mengikuti kebijaksanaan yang ditetapkan oleh penjual dan tidak menjual barang-barang saingan.


2.7 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suat perusahaan.
 ada 4 unsur strategi bauran pemasaran yaitu:
1. Strategi Produk
2. Strategi harga
3. Strategi produksi
4. Strategi promosi






















BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·         pembangunan pertanian merupakan salah satu sektor pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan produksi(output), penganekaragaman hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan industri dalam negeri, peningkatan pendapatan serta taraf hidup petani.
·         Dalam pemasaran kelapa, untuk melayani pasar petani kelapa pada dasarnya sudah menerapkan strategi pemasaran baik yang menyangkut strategi produk, strategi harga, strategi produksi, dan strategi promosi.
·         Kelapa adalah tanaman serba guna, tanaman kelapa juga sangat penting karena tanaman ini sangat bermanfaat dalam keiupan sehari-hari dan menjadi salah satu kooditi andalan usaha tani rakyat serta merupakan komoditi ekspor.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan  agar dalam pemasaran kelapa,harus menerapkan strategi pemasaran yang baik,sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dengan baik.



























DAFTAR PUSTAKA

Arifin Bustanul, Dr. 2004. Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Penerbit PT. Kompas Media Nusantara. Jakarta
Azis. 1993. Agroindustri Buah-buahan Tropis. Penerbit Bangkit. Jakarta
Daris, I. M. 2001. Analisis Biaya Pengolahan Abon Pada Agroindustri “Abon Jaya” di Kelurahan Naibonat Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Skripsi Faperta Undana. Kupang.
Kotler. 1992. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi V Jilid I. Intermedia. Jakarta
Leki, Silvester. Pengantar Agribisnis. Kerjasama IAEUP-LPIU Undana dengan IAEUP-LPIU IPB. Bogor.
Mubyarto. 1993. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.
_____________. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.
Mulyadi. 1991. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Bagian Penerbit STIE YPKN. Yokyakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar